Babymoon Dan Impian Anak Di Sumba

Halo semuanya, saya baru tiba di Bali setelah empat hari di Sumba untuk refreshing dan melihat kehidupan lain di Indonesia. Sungguh perjalanan yang menakjubkan dan alam yang luar biasa di sana, tetapi saya memiliki pemikiran lain tentang Sumba.

Saya telah mengunjungi beberapa tempat di Indonesia selama menjadi pemain sepak bola, tetapi kali ini saya tiba di Sumba untuk melihat betapa kaya dan luar biasa negara ini. Sesampainya di Sumba, saya langsung merasakan senyuman, keramahan, dan salam hangat dari warga sekitar.

NIHI Sumba menjadi pilihan saya menginap karena fasilitasnya lengkap, suasananya nyaman, dekat dengan pantai, tapi tetap menonjolkan budaya lokal. NIHI Sumba juga dua kali terpilih sebagai salah satu dari lima hotel terbaik di Indonesia tahun 2016 dan 2017 versi majalah Travel + Leisure.

Saya sangat menikmati waktu saya di sana, sangat damai, menyegarkan, tenang. Pemandangan disana juga begitu menakjubkan, pasir putih dan pantainya yang bersih membuat saya ingin terus berada disana. Dan bahkan Anda bisa menunggang kuda di pantai! Itu tadi Menajubkan. Rasanya seperti adegan di film.

Liburan saya semakin lengkap karena makanan dan keramahannya sangat mantap. Sebagai orang yang menjalankan pola makan nabati, saya sangat menikmati makanan yang mereka sajikan selama saya di sana.

Sebenarnya semua perjalanan ini saya lakukan hanya dengan istri saya sebagai hari libur terakhir kami berdua karena dalam beberapa bulan kami akan menyambut bayi kecil kami dan kami bertiga bisa berlibur lagi.

Tapi, selama liburan, saya memikirkan sesuatu. Saya melihat masyarakat lokal tidak memiliki banyak pilihan dalam hidup. Mereka mungkin bekerja di hotel, sebagai guru, nelayan, atau petani untuk mencari nafkah. Tidak banyak fasilitas yang bisa mereka gunakan untuk mewujudkan impiannya.

Saya yakin anak-anak Sumba pasti punya impian dan ingin mewujudkan impiannya. Mungkin pemain sepak bola, dokter, arsitek, menteri, atau bahkan presiden.

Tapi, situasi mereka tidak ideal untuk sampai ke sana. Mereka seperti terjebak dan akan sulit mengasah kemampuan mereka jika tetap di sana.

Saya ingin membantu mereka dan melakukan hal-hal amal untuk mereka. Jadi, saya ingin memberi mereka kesempatan agar mereka bisa percaya. Bermimpilah lagi. Dan mungkin menjadi pemain sepak bola. Ini sejalan dengan apa yang ingin saya lakukan di Indonesia. Saya ingin membuat pengaruh besar di sini, terutama di sepakbola.

Jika Anda ingin bergabung dengan saya untuk amal ini, jangan ragu untuk menghubungi saya. Dan mari kita sebarkan kebaikan ini kepada orang lain agar kita bisa saling membantu.

Bapak Marc Klok dan Ibu Cacharel tinggal di NIHI pada bulan Desember 2020
Post asli: https://marcklok.com/babymoon-and-childrens-dreams-in-sumba/