Setiap bulan Februari dan Maret, penampilan ritual penuh warna yang dikenal sebagai pasola diadakan oleh masyarakat Sumba Barat sebagai penanda panen padi yang berhasil. Di atas kuda, penduduk desa di tim lawan akan menyerang dengan tombak tumpul agar lawannya dapat terjatuh, menampilkan keterampilan berkuda dan akurasi. Pasola dianggap sukses ketika ada darah yang ditumpahkan demi kesuburan tanah, "membuat roh-roh merasa bahagia.”
Kuda adalah jiwa Sumba. Dengan daya tahan mereka yang luar biasa, mudah marah, dan berdarah Arab, mereka memiliki karakter yang cocok untuk pekerjaan pertanian dan kecintaan masyarakat Sumba pada balapan. Karena mereka mudah untuk ditunggangi, anak-anak merasa nyaman di atas kuda sejak usia mereka yang masih belia. Karena itulah, Kuda balap dari sandalwood merupakan cerminan kekuatan dan simbol dari acara tahunan pasola.
Kata pasola berarti tombak dalam bahasa daerah dan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sula. Jika dulu para partisipan akan menunggang kuda dan melemparkan tombak ke satu sama lain untuk menumpahkan darah di tanah sebagai cara berterima kasih kepada nenek moyang atas panen yang berhasil, dan memastikan panen padi menyejahterahkan, kini ritual ini telah berubah dari waktu ke waktu menjadi pertempuran yang tidak nyata. Ujung tombak sekarang tumpul dan ujung logam telah dihilangkan. Dulu akan dianggap suatu kehormatan jika mati selama pasola, namun hanya kecelakaan yang menyebabkan kematian saja yang kadang-kadang terjadi saat ini.
Acara secara tradisional dimulai ketika Nyale, sejenis cacing laut, berenang ke pesisir pantai, menandakan akhir musim hujan dan awal musim tanam.
Pada pagi hari para pendeta marapu dan rombongannya turun ke pantai untuk berdoa. Mereka mengorbankan ayam hitam kepada para dewa dan memeriksa jantung ayam untuk membaca tanda-tanda dari para dewa apakah boleh melanjutkan pasola tersebut. Mereka mendekati laut setelah itu untuk mengumpulkan cacing laut warna-warni, kemudian melanjutkan ke lapangan di mana pasola akan dilangsungkan.
Baca laporan mendalam dari penonton yang hadir ada tradisi kehormatan tersebut, di sini.